1. Judul
Indikator Asam Basa Dengan Menggunakan Larutan Indikator
2. Tujuan
Dapat menunjukkan mana larutan yang merupakan asam,
basa, dan netral.
3. Latar Belakang
Ada berbagai macam zat di sekitar kita. Berdasarkan
sifat asam dan basanya, larutan digolongkan menjadi larutan asam, larutan basa,
dan larutan netral. Laporan ini bertujuan agar kita dapat menunjukkan mana
larutan yang merupakan asam, basa, dan netral. Selain itu, diharapkan dengan
disusunnya laporan ini, akan menambah wawasan kita mengenai asam dan basa. http://www.jessicacindy97.blogspot.com
4. Dasar Teori
Menurut Arhennius :
Asam : zat yang dalam air dapat
melepaskan ion H+
Basa : senyawa yang dalam air
dapat menghasilkan ion hidroksida ( OH- )
Menurut Bronsted-Lowry:
Asam : donor proton
Basa : akseptor proton
Menurut Lewis :
Asam : akseptor pasangan elektron
Basa : donor pasangan elektron
Untuk mengetahui suatu
larutan bersifat asam, basa, atau netral, dapat dilakukan dengan 3 cara berikut
:
1. Identifikasi larutan dengan larutan indikator
Larutan
indikator adalah larutan kimia yang akan berubah warna dalam lingkungan
tertentu. Terdapat 4 jenis larutan indikator, yaitu :
-
Fenolpthaelin ( kisaran pH : 8,3 – 10 )
Fenolpthaelin +
larutan asam à tidak berwarna
/ tetap
Fenolpthaelin +
larutan basa à merah muda /
pink
Fenolpthaelin +
larutan netral à tidak berwarna http://www.jessicacindy97.blogspot.com
-
Metil merah ( kisaran pH : 4,4 – 6,2 )
Metil merah +
larutan asam à merah
Metil merah +
larutan basa à kuning
Metil merah +
larutan netral à kuning
-
Metil jingga / oranye ( kisaran pH : 3,1 – 4,4 )
Metil jingga +
larutan asam à merah
Metil jingga +
larutan basa à kuning
Metil jingga +
larutan netral à kuning
-
Bromtimol biru ( kisaran pH : 6 – 8 )
Bromtimol biru +
larutan asam à kuning
Bromtimol biru +
larutan basa à biru
Bromtimol biru +
larutan netral à biru agak
kuning
2. Identifikasi larutan dengan kertas lakmus
-
Kertas lakmus biru
Di dalam larutan
asam akan berwarna merah dan di dalam larutan basa atau netral akan berwarna
biru ( tidak berubah )
-
Kertas lakmus merah
Di dalam larutan
asam atau netral akan berwarna merah dan didalam larutan basa akan berwarna
biru.
3. Identifikasi larutan dengan bahan alami
Contoh :
-
Kulit manggis ( ekstrak ) http://www.jessicacindy97.blogspot.com
Ekstrak kulit
manggis yang berwarna ungu akan berubah menjadi cokelat kemerahan dalam larutan
asam dan berubah menjadi warna biru kehitaman dalam larutan basa.
-
Kembang sepatu ( ekstrak )
Ekstrak kembang
sepatu yang berwarna merah akan tetap berwarna merah jika ditambahkan ke dalam
larutan asam dan jika ditambahkan ke dalam larutan basa akan berubah warna
menjadi kuning kehijauan.
5. Alat dan Bahan
Alat :
|
Bahan :
|
|
§ Gelas ukur
|
§ Larutan metil blue
|
§ Air sabun
|
§ Pipet
|
§ Larutan metil orange
|
§ Obat maag
|
§ Tabung reaksi
|
§ Fenolptealin
|
§ Asam cuka
|
§ Indikator universal
|
§ Pemutih
|
|
|
§ HCl
|
|
|
§ Asam Sulfat ( H2SO4)
|
|
6. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Menyiapkan 18 tabung reaksi : 6 tabung A, 6 tabung B, dan 6 Tabung C
3. Meneteskan pemutih ke dalam 3 tabung reaksi yang berbeda ( Tabung A,
Tabung B, Tabung C ) dengan menggunakan pipet.
4. Mencari pH pemutih dengan menggunakan indikator universal.
5. Meneteskan tabung A ( pemutih ) dengan larutan metil blue dan
menggunakan pipet, lalu mengamati perubahan warna yang terjadi dan
menuliskannya dalam tabel hasil pengamatan.
6. Meneteskan tabung B ( pemutih ) dengan larutan metil oranye dan
menggunakan pipet, lalu mengamati perubahan warna yang terjadi dan
menuliskannya dalam tabel hasil pengamatan.
7. Meneteskan tabung C ( pemutih ) dengan larutan Fenolpthaelin dan
menggunakan pipet, lalu mengamati perubahan warna yang terjadi dan
menuliskannya dalam tabel hasil pengamatan.
8. Mengulangi langkah 3-7 untuk larutan-larutan lain.
9. Mengukur pH obat maag. Setelah itu, meneteskan obat maag dengan HCl dan
mengukur pH campurannya. http://www.jessicacindy97.blogspot.com
10. Mencatat hasilnya dalam hasil pengamatan.
7. Hasil Pengamatan
No
|
Larutan yang Diuji
|
Warna asli
|
pH
|
Perubahan Warna
|
||
Metil Blue
|
Metil Oranye
|
Fenolpthaelin
|
||||
1
|
Pemutih
|
Putih bening
|
14
|
Biru
|
Oranye muda
|
Pink bening
|
2
|
HCl
|
Putih bening
|
1
|
Biru kehijauan
|
Merah tua
|
Tetap
|
3
|
Asam Sulfat
|
Putih bening
|
1
|
Biru kehijauan
|
Merah tua
|
Tetap
|
4
|
Air sabun
|
Putih keruh
|
10
|
Biru
|
Oranye gelap
|
Pink tua
|
5
|
Obat maag
|
Putih
|
9
|
Biru muda
|
Oranye muda
|
Tetap
|
6
|
Asam Cuka
|
Bening
|
2
|
Biru kehijauan
|
Merah bening
|
bening
|
Keterangan :
a. Pemutih
Sesuai dengan dasar teori, warna pink bening yang ditunjukkan oleh
Fenolpthaelin menunjukkan bahwa pH pemutih > 10 ( basa ) .
b. HCl
Sesuai dengan dasar teori, warna merah tua ( ditetesi metil oranye )
menunjukkan bahwa larutan bersifat asam. http://www.jessicacindy97.blogspot.com
c. Asam Sulfat
Sesuai dengan dasar teori, warna merah tua ( ditetesi metil oranye )
menunjukkan bahwa larutan bersifat asam.
d. Air sabun
Sesuai dengan dasar teori, warna pink tua yang ditunjukkan oleh
Fenolpthaelin menunjukkan bahwa pH pemutih > 10 ( basa ) .
e. Obat maag
Obat maag bersifat basa karena memiliki pH > 7
f. Asam Cuka
Sesuai dengan dasar teori, warna merah bening ( ditetesi metil oranye ) menunjukkan
bahwa larutan bersifat asam.
8. Kesimpulan
Pemutih, air sabun, dan obat maag bersifat basa. Asam sulfat, HCl dan
asam cuka bersifat asam. Dalam percobaan ini, tidak ada larutan yang bersifat
netral. http://www.jessicacindy97.blogspot.com